Kamis, 08 Juli 2010

Berbuat Baik ataukah Tidak Berbuat Jahat

Alkitab berkata, “Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang berbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Luk 6:31
Kita dengar orang berkata, “Janganlah kamu berbuat kepada orang lain apa yang kamu tidak ingin mereka perbuat kepadamu.”

Kedua pernyataan ini nampaknya sama, tetapi jika kita kaji sedikit lebih dalam, maka akan nampak perbedaannya yang besar.
Apa yang kita inginkan agar orang lain berbuat kepada kita? Kebaikan!. Kita ingin orang lain berbuat kebaikan kepada kita. Kalau begitu, berbuatlah kebaikan kepada mereka. Intinya adalah, kita harus berbuat kebaikan kepada orang lain, agar mereka juga berbuat kebaikan kepada kita.
Apa yang kita tidak inginkan orang lain berbuat kepada kita? Kejahatan! Kita tidak menginginkan orang lain ber- buat kejahatan kepada kita. Kalau begitu, janganlah berbuat kejahatan kepada orang lain. Intinya adalah, janganlah kita berbuat jahat kepada orang lain, supaya mereka juga tidak berbuat jahat kepada kita.
Pernyataan pertama berbunyi ‘berbuatlah baik’, pernyataan ke dua berbunyi ‘jangan berbuat jahat’.
Yang pertama menyuruh kita melakukan yang positif, yang ke dua menyuruh kita untuk tidak melakukan yang negatif.
Yang pertama menyuruh kita untuk aktif, yang ke dua menyuruh kita untuk pasif. Tidak berbuat jahat bukan berarti berbuat baik. Tidak berbuat jahat bisa berarti tidak berbuat apa-apa.
Jika kita tidak berbuat jahat kepada orang lain, maka mereka juga tidak berbuat jahat kepada kita. Ini hal yang baik dan lumrah. Tetapi ini juga berarti bahwa kita tidak bisa mengharapkan mereka untuk berbuat baik kepada kita. Kita tidak berbuat jahat, mereka juga tidak berbuat jahat, itu sudah impas, sudah adil.
Ini berarti tidak ada interaksi aktif, yang ada hanyalah interaksi pasif. Kita di sini pasif, dan mereka di sana pasif. Kita di sini tidak melakukan apa-apa, mereka di sana juga tidak melakukan apa-apa. Kita tidak mendapat pahala, mereka juga tidak mendapat pahala. Kita menyia-nyiakan hidup, mereka juga menyia-nyiakan hidup. Ini bukanlah perintah Yesus bagi kita.
Kita sering berpendapat asalkan aku tidak berbuat jahat kepada orang lain, maka bereslah hidupku. Asalkan aku tidak menyakiti orang lain, maka aku adalah orang baik. Orang baik, bukanlah orang yang tidak berbuat jahat. Orang baik adalah orang yang berbuat kebaikan. Orang yang tidak berbuat jahat adalah orang yang tidak jahat, tetapi dia belum menjadi orang baik. Orang baik, bukan hanya karena tidak berbuat jahat, tetapi karena dia berbuat baik.
Jadi, ada tiga macam orang: orang jahat, orang baik, dan orang yang tidak jahat tetapi tidak baik.
Tuhan melarang kita menjadi orang jahat. Tuhan membenci kejahatan. Tuhan juga tidak memerintahkan kita untuk menjadi orang jenis ke tiga: tidak jahat tetapi tidak baik. Orang yang tidak berbuat jahat tetapi juga tidak berbuat baik.
Perintah Yesus adalah agar kita berbuat baik kepada orang lain, supaya mereka juga berbuat baik kepada kita. Berbuatlah (baik) kepada orang lain sama seperti kamu menginginkan mereka berbuat (baik) kepadamu. Orang Kristen disebut sebagai ‘suatu umat yang rajin berbuat baik’.
Memang, motivasi kita dalam berbuat baik bukan untuk mengharap agar orang lain membalas kebaikan kita. Motivasi kita dalam berbuat baik adalah untuk memuliakan Tuhan.
Jadi, kita dilarang berbuat jahat. Kita tidak diperintahkan untuk tidak berbuat jahat dan tidak berbuat baik. Kita diperintahkan untuk berbuat baik. (david solafide)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar